Senin, 05 Juli 2010

Semester I, Penerimaan Negara Rp264,1 Triliun

vivanews.com, Sabtu 3 Juli 2010

Antique, Agus Dwi Darmawan

Penerimaan negara dari sektor pajak mulai merangkak naik. Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), penerimaan semester I-2010 atau per Juni telah mencapai Rp264,1 triliun.

Sumihar Petrus Tambunan, direktur Kepatuhan dan Potensi Penerimaan Dirjen Pajak mengatakan penerimaan sebesar itu sudah mencapai 44,5 persen dibanding target penerimaan APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) sebesar Rp661 triliun. Penerimaan 44,5 persen ini sudah dihitung berikut dengan PPh migas.

Menurutnya, kalau penerimaan dihitung hanya untuk penerimaan negara tanpa migas (non migas) maka pencapaiannya sudah 43,5 persen dari target atau sebesar Rp263 triliun.

"Apakah ini sudah baik? Kalau secara persentasenya cukup baik," kata Petrus di Kantor Pajak, Jumat malam 2 Juli 2010.

Petrus menambahkan, dibanding tahun lalu pada periode yang sama pencapaian penerimaan negara non migas hanya 42,7 persen. Sedangkan kalau dihitung dengan migas pencapaiannya adalah 43,8 persen.

"Jadi, tahun ini pada semester I-2010 penerimaan 44,5 persen itu. Cukup baik, karena dari sisi non migasnya ada kenaikannya 0,8 persen," katanya.

Mudah-mudahan, Petrus menuturkan, pada bulan-bulan selanjutnya penerimaan negara akan lebih baik lagi, sehingga penerimaan negara bisa mencapai 100 persen.

Sebab artinya, dia melanjutkan, dengan semakin banyaknya penerimaan, belanja-belanja apakah itu untuk infrastruktur atau lainnya juga makin baik.

Menurut Petrus, penerimaan negara sampai semester satu ini kalau dilihat per jenis pajaknya untuk PPh non migas sangat baik, yakni mencapai 48,23 persen dari yang direncanakan, untuk PPN dan PPnBM 37,83 persen, PBB 44,97 persen, pajak lainnya 42 persen, dan PPh migas 55,32 persen.

"Ini suatu periode yang menggembirakan di saat-saat kita banyak tantangan, realisasi penerimaan dari jumlahnya yang ada sangat mengembirkan," katanya.

Petrus juga mengungkap bahwa melihat dari tren yang ada penerimaan negara ke depannya semakin baik. Sebab, kalau dengan pencapaian tersebut, artinya kekurangan penerimaan adalah 55,5 persen. Sementara itu, biasanya menjelang akhir-akhir tahun, penerimaan terus meningkat.

"Apalagi pada periode menjelang tahun baru, lebaran, natalan, di mana konsumsi meningkat. Ini akan meningkatkan PPN dari transaksi," kata dia.

Nanti, Petrus melanjutkan, selain PPN juga ada PPh. Sebab, di akhir tahun ada banyak pembagian bonus, dividen, tantiem, dan berbagai macam lainnya. (umi)

Tidak ada komentar: